Kamis, 28 Juni 2012

6 Fakta Seputar Cinta


Disadari atau tidak, berbagai anggapan tentang cinta seringkali memengaruhi pandangan Anda tentang cinta. Padahal, dalam praktiknya tak semua sesuai. Setidaknya ada 6 Fakta: Seputar cinta yang perlu Anda ketahui.

Love At First Sight
Katanya:
Bila kita merasakan love at first sight, atau cinta pada pandangan pertama, berarti si dia akan menjadi jodoh Anda.
Faktanya:
Ketika pertama kali bertemu si dia, tentu yang pertama kali dilihat adalah fisiknya. Wajahnya yang tampan, tubuhnya yang wangi atau tatapan matanya yang bikin meleleh. Dari pertemuan beberapa detik itu, siapa yang bisa menjamin kalau hatinya akan semanis wajahnya. Jangan bilang Anda bakal cocok dengannya hanya karena dia mengenakan baju yang sama dengan Anda.
Meski getaran pertama itu penting, tapi untuk menjalin hubungan yang sehat tetap dibutuhkan proses perkenalan satu sama lain. Setidaknya, cari tahu informasi mendasar tentang dirinya, seperti pekerjaan, status, hobi, apa yang ia suka dan tidak. Karena ini akan membantu Anda mengenal lebih dekat siapa si dia sebenarnya. Selain itu, dari proses perkenalan ini, Anda bisa memutuskan apakah Anda dan si dia cocok menjadi pasangan. Karena, keindahan fisik saja tak cukup membuat Anda bertahan dalam sebuah hubungan.


Cinta Adalah Segalanya
Katanya:
Selama Anda dan si dia saling mencintai, hidup akan selamanya indah.
Faktanya:
Tak ada cinta tanpa syarat, kecuali cinta seorang ibu pada anaknya. Modal cinta saja tak kan cukup untuk menciptakan hubungan yang bahagia selama-lamanya. Dibutuhkan berbagai hal pendukung untuk mempertahankan hubungan, di antaranya komitmen, kedewasaan, rasa saling menghargai, dan menghormati. Penting juga adanya kesamaan intelektual, finansial yang terjamin, hingga selera humor yang bisa memberikan warna pada hubungan Anda.

Tak Bertengkar Berarti Aman
Katanya:
Bila Anda dan si dia tak pernah bertengkar, berarti hubungan Anda ada di titik aman dan akan bertahan lama.
Faktanya:
Hubungan yang terlalu sepi bagai nasi tanpa garam. Hambar. Tidak ada greget. Tidak ada yang salah dengan pertengkaran, asal dalam batas yang wajar dan sehat. Artinya tidak ada yang saling mendominasi dan menyakiti. Pertengkaran malah membuat hubungan lebih sehat dan berkembang. Anda dihadapkan pada satu persoalan yang membutuhkan solusi.
Hati-hati, bila tak pernah ada pertengkaran dalam hubungan, karena jangan-jangan Anda dan pasangan adalah tipe orang yang menghindari konflik. Bila setiap masalah selalu ditumpuk tentu akan menjadi bom waktu yang bisa “meledak” kapan saja.


Cocok 100 Persen
Katanya:
Untuk menjadi pasangan yang serasi, Anda dan si dia harus memiliki kesamaan minat dan kepribadian.
Faktanya:
Tak ada dua manusia yang benar-benar sama dan cocok. Anak kembar saja pasti ada perbedaannya, kan? Nah, perbedaan yang ada dalam diri dua manusia inilah yang nantinya bisa saling melengkapi kelebihan dan kekurangan satu sama lain dalam sebuah hubungan. Karena itu, kita tak perlu memaksakan si dia untuk punya hobi yang sama dengan kita. Daripada menimbulkan konflik, lebih baik berkompromi dan saling menghargai perbedaan.

Harus Selalu Bersama
Katanya:
Semakin sering Anda melakukan kegiatan bersama, hubungan Anda dan si dia akan semakin erat dan betahan lama.
Faktanya:
Pernahkah Anda merasa ketika punya pacar, teman-teman sepertinya menjadi jauh? Inilah mengapa, tipe hubungan seperti ini bisa dibilang tak sehat. Pasalnya, seluruh waktu Anda seakan hanya untuk si dia. Padahal, Anda dan dia kan tetap harus bersosialisasi dan membagi waktu antara pekerjaan, keluarga, teman, kekasih, dan diri sendiri. So, pandai-pandailah membagi waktu.
Selama bisa mempertahankan kualitas hubungan dengan menjaga intensitas komunikasi dan saling percaya, hubungan akan tetap berjalan lancar.


Married is a Happy Ending Story
Katanya:
Ketika si dia akhirnya meminta Anda untuk menjadi pendamping hidupnya, ini akan menjadi cerita cinta yang berakhir bahagia.
Faktanya:
Menikah dengan seseorang yang kita cintai memang membahagiakan. Tapi, ini bukan berarti akhir cerita cinta. Menikah adalah langkah menuju kehidupan baru yang lebih bertanggung jawab. Dalam pernikahan, akan ada masalah-masalah baru yang harus dihadapi bersama. Dan dalam pernikahan tak bisa lagi sembarang memutuskan hubungan bila Anda tak suka. Karena itu, dibutuhkan pemikiran matang sebelum Anda dan si dia memutuskan akan melanjutkan ke jenjang pernikahan.

3 Alasan Buruk Mempertahankan Hubungan


Pertanyaan tersebut mungkin sempat terngiang dalam benakkamu, namun kemudian buru-buru ditepis dengan dalih kamu masih mencintainya dan cinta kan harus berjuang.

Tetapi, apakah benar kamu sudah yakin akan hal itu?

Terutama bila kamu mempertahankannya hanya karena alasan...


Berharap suatu saat ia akan berubah

Ada beberapa hal buruk yang seringkali dilakukan oleh pasanganmu. Entah itu sikapnya yang kasar, perkataannya yang kasar, sikapnya yang cuek, dan lain sebagainya. Kamu berharap ia dapat berubah sedikit demi sedikit. Namun, yang perlu diingat adalah berubah tidaklah mudah. Ambil contoh diri kamu saja, untuk mengubah sesuatu yang ada di dalam diri, tidak hanya sekedar menjentikkan diri kemudian kamu berubah, kamu membutuhkan waktu dan usaha yang cukup besar untuk melakukannya. Bila untuk mengubah diri sendiri saja sulit, apalagi mengubah orang lain, ya kan?

Dan, lebih baik pikirkan kembali, apakah kamu berhubungan dengan si dia hanya untuk mengubahnya menjadi sosok orang yang kamu inginkan? Bila iya, maka itu bukan cinta lho, ladies.


Karena kamu tak ingin sendiri

Baiklah, memang ada beberapa orang yang tak tahan berada dalam status jomblo. Tetapi, bila toh hubungan yang kamu jalin justru lebih banyak memberi kerugian, jadi mengapa harus dipertahankan demi status semata?

Lebih baik kamu memilih untuk sendiri sejenak ditemani sahabat-sahabat kamu, memperbaiki diri, melakukan hal-hal menyenangkan yang telah lama kamu dambakan, dan menemukan orang lain yang akan membuat kamu bahagia.

Takut tak bisa diterima orang lain

Kamu mati-matian memperjuangkan seseorang yang jelas-jelas sudah tak kamu cinta, karena takut sendirian dan takut bahwa tak ada yang bisa menerima kamu ?

Memangnya menjalin sebuah hubungan berarti kamu harus melewati proses pengadilan terlebih dahulu? Tidak kan?

Percaya pada kelebihan yang kamu miliki, toh sebelum bertemu dengan si dia, kamu juga sendirian. Dan kemudian datanglah orang yang tertarik pada diri kamu dan ingin mengenal kamu lebih lanjut. Jadi mengapa sekarang kamu harus takut saat berjalan tanpa dia?

Dan pertimbangkan lagi, pikirkan baik-baik, apa yang sebenarnya kamu pertahankan dalam hubungan saat ini? Hanya tiga hal di atas dan menyiksa diri dalam hubungan? Hmm.. kamu lupa sebuah kata KEBAHAGIAAN . .

Rabu, 27 Juni 2012

8 Alasan Wanita Mempertahankan Hubungan


Wanita kerap tetap bertahan walaupun hubungannya tidak lagi berjalan dengan baik. Padahal hubungan yang buruk justru dapat menghancurkan dirinya sendiri. Namun mengapa mereka tetap bertahan? Inilah alasannya seperti yang dikutip dari All Womens Talk.

1. Takut
Alasan utama wanita tetap bertahan adalah karena takut. Mungkin hubungan memang dimulai dengan baik dan Anda sudah saling tergantung satu sama lain. Tapi di saat hubungan sudah tidak lagi berjalan baik, jangan takut untuk meninggalkannya.

2. Nyaman
Saat sudah merasa sangat nyaman dengan hubungan, walaupun itu buruk, Anda akan mengerti mengapa wanita tetap bertahan. Terkadang tidak semua orang mampu meninggalkan zona nyamannya, meskipun merusak.

3. Merasa Bersalah
Jika sudah pernah menjalin banyak hubungan, mudah untuk melihat mengapa Anda merasa gagal untuk mengakhiri hubungan yang buruk. Tidak masalah jika tetap memutuskan untuk menjalaninya kalau Anda tidak ingin merasa gagal lagi. Semua orang akan mengerti.

4. Merasa Malu
Hampir sama seperti merasa bersalah, mungkin Anda merasa malu jika Anda jatuh cinta selama sebulan dan kemudian, Anda tidak bahagia dan situasinya berubah. Anda memang malu, namun itu merupakan satu alasan mengapa tetap bertahan dalam hubungan yang dapat membahayakan.

5. Kembali Menjadi Diri Sendiri
Saat Anda lebih sering berpura-pura menjadi orang lain dan sulit untuk kembali menjadi diri sendiri harus diwaspadai. Alasan wanita tetap bertahan adalah karena ia tidak mau menjadi diri sendiri setelah berpisah dengan pasangannya.

6. Cinta
Terkadang, alasan mengapa wanita tetap bertahan dalam hubungan yang buruk bisa seputar cinta. Jika seorang wanita jatuh cinta, biasanya banyak kekurangan dan hal buruk yang terjadi dalam hubungan mereka bisa terlupakan begitu saja.

7. Keterlibatan Keluarga
Satu alasan mengapa wanita tetap bertahan adalah karena adanya keterlibatan keluarga. Jika Anda sudah menjalin hubungan lama, biasanya Anda tidak bisa meninggalkan hubungan karena opini dan keterlibatan keluarga yang cukup intens.

8. Ketergantungan
Terakhir, ketergantungan merupakan alasan terakhir kebanyakan wanita tidak mau meninggalkan hubungan mereka. Entah itu ketergantungan finansial, ketergantungan emosional ataupun hanya ketergantungan memiliki seseorang dalam hidup mereka.

Kamis, 21 Juni 2012

5 Tanda Cowok Tidak Bisa Melupakan Mantan


Dia telah memilih kamu sebagai kekasih. Namun, dia masih sering menelepon dan bertukar kabar dengan mantan pacarnya. Atau, dia masih menyimpan dendam sehingga tak berhenti mengorek informasi tentang kisah masa lalunya.

Munculnya gangguan dari masa lalu itu bisa menjadi pertanda bahwa kekasih kamu belum sepenuhnya lupa dan melepaskan hubungan asmara dengan mantan pacarnya.

Tina B. Tessina, PhD, psikoterapis dan penulis buku 'Money, Sex and Kids: Stop Fighting About the Three Things That Can Ruin Your Marriage', menunjukkan lima tanda yang mungkin akan menimbulkan masalah dalam hubungan.

  1. Tidak ada jeda setelah putus
    Menjalin hubungan dengan seseorang yang baru saja putus dari mantan pacarnya, ada kemungkinan dia belum bisa melupakan kisah masa lalunya. "Butuh waktu untuk kembali menaruh harapan mengenai sebuah hubungan baru," katanya.
    Cowok cenderung menghindari proses berduka setelah mengalami kegagalan cinta. Padahal, jeda waktu perlu untuk membuatnya pulih dan lebih siap memulai hubungan baru. Ada pula yang memilih langsung menjalin hubungan baru untuk mempercepat pemulihan atau sekedar pelarian melupakan masa lalu.

  1. Menjalin hubungan saat belum memutuskan mantan pacar
Tipe cowok ini seperti halnya Tiger Woods dan John Edwards, yang menjalin hubungan dengan orang lain saat masih berstatus suami atau memiliki pacar.
Cowok bisa saja berbohong bahwa hubungan yang dia lakoni dengan istri atau pacar sahnya tidak sehat. Namun, kebanyakan hanya menggunakan alasan itu untuk menutupi kecurangannya.
Kalaupun akhirnya ia meninggalkan istri atau pacar sahnya dan memilih menjalani hubungan dengan kamu, bersiap-siaplah memiliki hubungan yang selalu dibayangi masa lalunya.

  1. Membicarakan hal ekstrim soal mantannya
Saat membicarakan mantan, caci maki dan sumpah serapah sering terlontar darinya. Atau sebaliknya, dia membicarakan segala kebaikan sang mantan. Waspadalah jika hal demikian terjadi.
Agar tidak terulang dalam hubungan sekarang, minta ketegasannya seperti apa hubungan yang akan dibina bersama. Kalian perlu saling berbagi bagaimana hubungan masa lalu kalian dan apa yang harus diperbaiki pada hubungan yang sekarang dibina.

  1. Tidak dapat memutuskan hubungan
Banyak alasan cowok tak dapat benar-benar memutuskan hubungan dengan pasangan sebelumnya karena adanya anak atau telah hidup bersama dalam waktu panjang.
Tetapi saat kondisi seperti ini terjadi dan dia tidak berhenti membicarakan sang mantan, ada baiknya mendiskusikan hal tersebut. Katakan bahwa kamu merasa tidak nyaman jika dia masih menyimpan kisah masa lalu dalam hubungan dengan kamu.

  1. Terobsesi dengan masa lalunya
Memergokinya sedang memeriksa profil mantan di Facebook atau memandangi foto-foto lama terlalu sering bisa menandakan ada masalah dengan hatinya.

Jika kekasih belum sepenuhnya mampu melupakan mantan, lanjutkan hubungan kalian dengan hati-hati dan jangan berharap banyak. Dia mungkin ingin bersamamu, tetapi membutuhkan waktu. Tetapi jika tetap tidak dapat menghilangkan masa lalunya, mungkin kamulah yang harus mengambil keputusan untuk pergi darinya.

Rabu, 20 Juni 2012

5 Penyebab Mantan Kekasih Masih Kirim SMS/BBM


Oke, hubungan kamu dan si dia sudah berakhir. Tapi sang mantan masih saja mengirimkan pesan teks ke ponsel kamu; lewat SMS maupun Blackberry Messenger (BBM). Hal yang dibicarakan pun tidak terlalu penting, misalnya menanyakan keadaan atau apa yang sedang kamu lakukan.

Kamu pun bertanya-tanya, apa maksudnya mengirimkan pesan teks setelah putus? Ada beberapa kemungkinan, yang salah satunya mungkin sesuai dengan kondisi kamu saat ini.
 

1. Perasaan dan Emosi Tidak Hilang Begitu Saja
Ikatan emosional yang telah terjalin lama dan intens saat masih berhubungan, tidak bisa hilang segera setelah kekasih memutusnya. Perasaan cinta atau sayang mungkin masih tertinggal beberapa bulan bahkan tahunan setelah hubungan berakhir.

2. Merindukan Kebersamaan
Terlepas dari sang mantan masih atau sudah tidak mencintai kamu, pasti ada rasa rindu akan momen-momen yang telah dilewatinya bersamamu walau sekecil apapun. Maka wajar saja jika mantan terkadang masih suka mengirimi SMS atau BBM, karena merasa ada yang hilang dari dirinya.

3. Merasa Bersalah
Jika si pria yang memutuskan hubungan, kemungkinan ada rasa bersalah yang menghinggapinya. Dia masih peduli dan khawatir keadaan mantan kekasihnya pasca putus. Untuk mengobati rasa bersalah itu, biasanya pria akan mengirim SMS atau BBM untuk sekedar menanyakan keadaan wanita yang pernah dicintainya.

4. ‘Mengikat’ Perasaan Wanitanya
Ada kalanya keputusan besar diambil saat emosi seseorang tidak stabil atau marah besar, termasuk ketika mengakhiri hubungan. Dikutip dari ezineartciles, banyak pria yang terlanjur mengucap kata ‘putus’ padahal dia belum yakin apakah tindakannya itu benar atau tidak. Untuk memastikannya, biasanya pria akan mencoba ‘mengikat’ mantannya dengan tetap mengiriminya SMS atau BBM. Kalau-kalau dia berubah pikiran dan ingin kembali padanya. 

5. Tidak Ingin Putus Tali Silaturahmi
Meskipun sudah putus, pria mungkin masih ingin menjalin hubungan baik dengan mantan kekasihnya. Mungkin alasan ini terdengar klise dan sepertinya sulit dijalankan, tapi jika ada kesempatan untuk tetap berteman, pria akan mencoba berkomunikasi dengan mantan kekasihnya sesekali.


Setelah tahu beberapa kemungkinan yang paling umum, apa yang sebaiknya dilakukan? Mengabaikan atau membalas pesan teks darinya? Kamu bisa melihatnya dari dua sisi. Jika kamu merasa tidak ada pentingnya memiliki koneksi dalam bentuk apapun, sebaiknya jangan merespon SMS atau BBM nya sama sekali. Lakukan hal yang sama bila menurutmu, masih berhubungan dengannya hanya akan menambah rasa sakit.

Tapi bila kamu masih mengharapkan mantan kembali, tak ada salahnya membalas SMS nya. Namun sebaiknya kamu tidak segera membalas begitu menerima pesan teks darinya.

Dilansir ezinearticles, buat dia sedikit penasaran dengan tidak SMS atau BBM balik beberapa lama. Dengan begitu, dia akan tertantang untuk meneleponmu. Berbicara langsung lewat telepon hanya memberinya sedikit waktu untuk memikirkan apa yang ingin diucapkan. Jadi, kamu bisa tahu perasaan dia yang sebenarnya dibandingkan hanya melalui pesan teks.

By :

Thank You Myspace Comments Cartoons Myspace Comments